.jpg)
Dirjen Standarisasi dan Perlindungan Widodo memaparkan terdapat 216 ribu mikro biologi bakteri yang terkandung di dalam baju bekas. Efek paling berbahaya menurut Widodo, dapat memberikan penyakit untuk alat kelamin.
"Yang mengerikan lainnya kena penyakit saluran kelamin," ujar Widodo di kantor Kementerian Perdagangan, Sabtu (31/1/2015).
Menurut Widodo, saat ini sudah menyebar penjualan baju bekas yang belum diperiksa lebih jauh oleh pemerintah. Karena hal tersebut pembeli diharuskan berhati-hati dalam membeli.
"Baju bekas yang diperdagangkan di banyak tempat, masuk tidak sesuai ketentuan atau tidak resmi," ungkap Widodo.
Widodo menambahkan saat ini pemerintah masih terus memantau peredaran baju bekas. Pasalnya dari pemerintah sendiri kesulitan memeriksa distribusi dari pelabuhan sampai penjual baju bekas di pasar.
"Wilayah pemeriksaan sulit dijangkau," jelas Widodo.
Dari hasil temuan Kementerian Perdagangan, baju bekas yang dibeli konsumen saat ini mengandung berbagai macam bakteri. Hal tersebut bisa memberikan efek berbagai jenis penyakit untuk pembeli.
