Para penonton tercengang saat Sheislane menghina rivalnya. Dia menuding kekalahan dirinya diakibatkan oleh kecurangan. Ia menyampaikan hal itu sebelum naik ke atas panggung dan menyerang sang juara.
Peristiwa itu terjadi pada malam final Miss Amazonas 2015 di Manaus, kota terbesar di kawasan Amazon. Keributan terjadi ketika mahkota juara yang dikenakan Carolina Toledo direbut sang runner-up, Sheislane Hayalla, sebelum kemudian dibuang ke lantai.
Panitia berusaha mengambil mahkota yang dibuang itu dan memasangkannya kembali ke kepala Carolina, seorang mahasiswi fakultas hukum. Sementara itu, aparat keamanan menyeret Sheislane ke belakang panggung.
Menanggapi insiden itu, sang juara, Sheislane Hayalla, mengatakan, kecurangan memang mewarnai kontes tersebut, dan pesaingnya itu menyuap juri agar bisa tampil pada babak final.
"Uang berbicara di Manaus, dan saya ingin memperlihatkan kepada warga Amazon bahwa uang tak bisa menghalangi kemenangan saya. Dia (Toledo) tak layak juara," ujar Sheislane.
Panitia kompetisi kini tengah membicarakan apakah mereka akan menghukum sang runner-up, yang biasanya akan diminta berpartisipasi dalam berbagai ajang mewakili negara bagian itu selama setahun.
Juara Miss Amazon kemudian akan menjadi wakil kawasan tersebut ke kontes kecantikan Miss Brasil. Biasanya, juara Miss Amazon kerap meraih prestasi saat berlomba di tingkat nasional.
Sebuah kontes kecantikan di Brasil diwarnai kekacauan setelah peraih posisi kedua pada kontes itu menyerang sang juara karena menganggap dirinya menjadi korban kecurangan.
